HALLOW the readers,,, kembali ngeblog lagi nih. Sorry sebelumnya, mungkin sudah nyaris 2 mingguan ga nge blog ya, hehehe. Dengan kesibukan yang bias dibilang yahhh, lumayan banyak lah. Saya ngerasa liburan kuliah itu agak abstrak yaa, ditambah lagi liburan bareng orang tua itu sulit broo, kalau bareng temen sih rada bosen juga hehehhe. Tapi, hari senin ini, saya udah kembali active kuliah dengan semester baru, semangat yang baru pastinya, dan apalagi kalau bukan dengan matakuliah yang baru mhehehhe.
Oke, langsung aja ya friends. Actually, saya ga pernah terpikir untuk terlahir menjadi seorang akuntan. Yah, walaupun mungkin kalian bakal bilang, semua orang ga pernah tau dia bakal jadi apa dimasa depannya. Yah, OKE FINE !!! saya paham. Tapi ketika berada di semester 3 atau 2 kemarin, saya sendiri masih ngerasa bingung seolah orang yang ilang arah atau nyasar gitu, kenapa saya bias berada di jurusan akuntansi ? hah ? I don’t know. Prinsip saya dalam hidup, saya ga akan menyerah untuk meraih semua impian saya. Yeahhh,,, analoginya ga mungkin saya kuliah jurusan akuntansi selama 3,5 tahun (InsyaALLAH), tapi saya ga tau arahnya mau kemana. Oh no, it’s not me !!! belakangan, saya ngerasa gimana gitu kuliah di jurusan akuntansi. Saya merasa tertarik, mengagumi sosok seorang akuntan yang notabene idealis dan realistis. Lebih dari itu, saya baru paham kalau akuntan itu ga hanya kerja di bank, menghitung uang orang, yang selama ini di kagumi orang-orang. Ternyata ada akuntan pendidik didalamnya, ada seorang auditor yang membuat saya tertarik dan bahkan sangat tertarik.
Hingga akhir nya, saat ini saya paham, saya sadar, saya bersyukur kenapa ALLAH memberikan jurusan akuntansi kepada saya. Dari SMP saya selalu berpikir, bahwa setiap manusia itu memang harus idealis dan realistis, jujur, menjaga integritas dan objektivitasnya, and you know what ??? seorang AKUNTAN harus dan wajib memiliki itu, dengan tekanan 100%. How’s good ! ALLAH itu memang paling tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Saya ngerasa akuntan ini karakter saya pake bangetttt. Tapi, saya emg gam au bekerja di bank, walaupun ALLAH yang paling tau akan menjadi seperti apa kita nanti. Yeahhh, saya tetap bercita-cita sebagai seorang akuntan pendidik yang idealis dan realistis. Membangun negri ini adalah cita-cita saya sejak kecil. Dan saya rasa saya ga perlu bertanya lagi KENAPA HARUS AKUNTAN ???, seolah pertanyaan ini sama seperti pertanyaan orang awan, KENAPA HARUS NETHERLAND ??? jawabannya, akuntansi yang ngebawa saya berusaha untuk ke Netherland. Ahhhh, tpi itu adalah hal yang masih belum bias saya paparkan disini, just keep praying for me please hehehhehee. Anyway, belajar akuntansi di sebuah universitas itu harus serius, harus tekun, kamu juga harus tau kemana arah kamu setelah kuliah nanti. Setiap orang itu harus yakin, bahwa dia pasti bias meraih impiannya kalau dia berusaha dan berdoa. Jangan pernah ingin menjadi seorang akuntan hanya karena, akuntan itu notabene keren, kece, kerja di kantor dan sebagainya. OH NO ! I neva think like that. Okeee, para calon akuntan dan para pelajar calon mahasiswa akuntansi, tetap SEMANGAT, belajar yang giat dan IKHLAS, pantang menyerah, jaga kejujuran, idealis dan realistis. HIDUP AKUNTAN !!!
My Endless Love is My GOLDAR A
postingan kali ini bukan soal akuntansi ataupun perpajakan, just a talking about something which always makes me melting and falling in love.
okeyyy, what’s about ?
about someone who had been a single parent for me since seven years ago.
huhuhu, pengeennn nangisss.
by the way, ini bukan blog kids zaman now, dan juga bukan blog “the alayers”
i dont know why, padahal saya lagi sibuk banged ngoreksi tugas mahasiswa, mempersiapkan bahan perkuliahan, plus nyelesain deadline conference saya. tapi ga tau kenapa pengen kali nulis ini. rasanya rinduuuuu sama papa.
seseorang yang teramat sangat “the real superman” in my love and in my life, bukan berarti saya ngelupain almarhumah mama. ohhh nooo, gaa mungkin. tapi ada rasa kagum luar biasa sama perjuangan papa, cara beliau ngadepin anaknya yang super duper egois, seorang papa yang selalu mengalah dan terkadang menantang di setiap momen diskusi kita dengan perdebatan, tapi finally beliau mengalah lagi. seseorang yang selalu memaklumkan ketika anak perempuannya yang egois ini selalu ngerasa paling pintar, selalu ngerasa paling hebat, dan beliau selalu memberikan nasihat-nasihat nya yang selalu ngebuat saya melting.
almost eight years menjadi orang tua tunggal itu pasti bukanlah perkara yang mudah, bukan hanya sekadar soal ekonomi, melainkan soal psikologis tiga anak gadisnya yang selalu menjadi tanggung jawabnya. dia menyusun dan menata pola kehidupan kami dengan begitu rapi, tanpa pernah mengeluh di hadapan anak-anaknya. dear papa, i see that you have “something” who you wanna say to us, tapi rasa peluh mu ga pernah keliatan di depan kami. orang yang selalu memberikan nasihat-nasihat dan wejangan-wejangan luar biasa untuk saya khususnya.
papa itu the real partner in crime for me ketika kita berdiskusi tentang apapun, pria yang suka banged dengan pelajaran fisika ini selalu menjadikan saya orang yang paling bahagia karena memilikinya, anak manjanya yang kemarin sore hari ini insyaa ALLAH sudah mandiri hehhee. pola pengajaran dan didikannya yang bisa di bilang begitu keras mengajarkan saya terlalu banyak hal terutama tentang cara bertahan dalam kehidupan. pendidikan merupakan hal yang sangat penting buat papa, mengajarkan anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi tanpa lupa kodratnya sebagai seorang wanita, tapi sayang anaknya kadang agak bandel wkwkwk.
terkadang saya berpikir, ada ga sih pria sholeh seperti beliau ? orang yang selalu ngebuat saya bahagia, bangga, dan bersyukur memilikinya. Almarhumah mama pasti bangga banged kalau melihat kita hari ini, bertumbuh bersama 3 anak perempuan papa, yang alhamdulillah hari ini papa udah punya 1 menantu dan satu cucu. ahhhh pengen nangis ……
banyak sekali orang bilang, bahwa laki-laki itu ga bakalan bisa bertahan menjadi seorang single parent, tapi hari ini papa ngebuktiin semuanya. maafin kami yang udah banyak nyusahin papa.
Dear my Beloved Papa, Jazakallahu Khayran Katsiran untuk segalanya paa, untuk segala hal yang sudah di berikan, kita tak perlu berbicara lewat lisan untuk mengatakan bahwa kita saling mencintai karena ALLAH. tapi raya paham, ketika kita sedang berbica empat mata, tanpa pelukan itu, papa sudah menyampaikan semuanya, setiap wejangan sebelum tidur, setiap diskusi dikala weekend, setiap raya mengeluh lelah ke papa, you always backing me up. sekali lagi, jazakallah pa.
semoga ALLAH berikan SyurgaNya untuk papa dan Almarhumah Mama ….
please always being me happy pa …
maafin anak papa ini yang suka berpikiran ribet pake banged, yang sering terlalu perfeksionis dan serius sekaliiii sehingga kadang stress sendiri, BTW thank you so much my GOLDAR A, i cant stop for loving youuuuuuu papaaaaaaaaaaaaa ……….